News

Posted by I'm a Liverpudlian On Kamis, 16 September 2010 0 komentar
Incar Posisi Pelatih, Dalglish Ditolak Liverpool



Liverpool - Saat Rafael Benitez meninggalkan Liverpool, Kenny Dalglish sesungguhnya serius membidik posisi tersebut. Kalau kemudian Roy Hodgson yang kini terpilih, itu karena manajemen The Reds menolak lamaran yang diajukan Dalglish.

Demikian terungkap dalam autobiografi legenda Liverpool tersebut yang berjudul "Dalglish in his own words" sebagaimana dikutip oleh SkySports.

"Saat sudah dipastikan kalau Rafa sudah pergi, Christian Purslow (direktur pelaksana klub) meminta saya untuk terlibat dalam proses pencarian manajer baru. Saya harus membiarkan mereka (manajemen) tahu pandangan saya yang sesungguhnya. Saya menginginkan pekerjaan itu. Saya tak ingin melewatkan kesempatan tersebut," tulis Dalglish.

Dalglish sudah sejak tahun lalu duduk di manajemen The Reds, setelah dia menerima tawaran untuk menduduki posisi duta klub dan ikut mengurusi akademi Liverpool. Sayang keinginan dia untuk kembali menjabat manajer di klub yang bermarkas di Anfield itu dimentahkan pihak manajemen.

"Suatu hari, saya berada dalam sebuah pertemuan dengan Christian (Purslow) dan Presiden Klub, Martin Broughton, dan saya secara resmi mengajukan nama saya (sebagai manajer). 'Kami tak menginginkan dirimu, Kenny,' begitu balasan yang disampaikan Christian dan sang presiden."

"Tak mengapa. Itu hak preogratif mereka. Mereka bilang kalau mereka punya rencana yang berbeda buat saya, sebuah posisi dengan usia (pengabdian) yang lebih panjang."

Dalglish menjadi legenda Liverpool baik sebagai pemain maupun saat duduk di kursi pelatih. Dia menetap di Anfield selama 13 tahun mulai musim 1977/1978 hingga musim 1989/90. Dalam rentang tersebut, pria berpaspor Skotlandia itu juga merangkap jabatan sebagai pemain-pelatih sejak tahun 1985.

Banyak trofi juara dpersembahkan oleh pria yang kini sudah berusia 59 tahun itu buat The Reds. Saat masih menjadi pemain dia total memenangi enam gelar Liga Inggris, satu Piala FA, empat Piala Liga, lima Charity Shield, tiga Piala Champions, satu Piala Super Eropa dan dua kali runner up Piala Interkontinental.

Sementara setelah menjadi pelatih dia mengantar The Kop memenangi dua gelar Liga Inggris, satu Piala FA, satu Piala Liga dan empat Charity Shield. Dalglish merupakan pelatih terakhir Liverpool yang berhasil memberi klub tersebut gelar juara Liga Inggris.

Kehebatan Dalglish sebagai pelatih juga dia buktikan saat membesut Celtic, Blackburn Rovers dan Newcastle United. The Boys dia beri satu gelar Piala Skotlandia, dan satu gelar juara Premier League untuk Blackburn. Sementara bersama The Magpies dia mengantar klub tersebut jadi runner up Premiership dan Piala FA.

Jalan Tak Mudah Liverpool dan Juventus

Jakarta - Meski pernah bertahta di Eropa, jalan yang akan ditempuh Juventus dan Liverpool di Liga Europa tak sepenunya mudah. Hasil di kompetisi domestik menggambarkan bakal beratnya perjuangan mereka.

Liverpool, pemegang lima gelar Liga Champions, terpaksa turun kasta dan berlaga di Liga Europa setelah cuma bisa duduk di posisi tujuh klasemen musim lalu. Ini adalah untuk kali pertama dalam beberapa tahun terakhir The Reds gagal masuk kompetisi antarkub terbaik di 'Benua Biru' itu.

Pahitnya kegagalan tersebut kini mungkin sudah dilupakan punggawa 'Si Merah'. Toh Roy Hodgson dan Steven Gerrard sempat berucap kalau mereka tak kehilangan semangat untuk memberi Liverpudlian titel juara meski di kompetisi kelas dua tersebut.

Namun perjuangan klub Merseyside itu saat menjalani laga perdananya dengan menghadapi Steaua Bucuresti, Jumat (18/9/2010) dinihari nanti pastinya juga tak akan mudah. Soalnya performa The Kop di awal musim ini masih jauh dari memuaskan.

Steven Gerrard cs cuma meraih satu kemenangan, dua hasil imbang dan satu kali kalah dari empat laga perdana di Liga Inggris. Hasil imbang didapat Liverpool saat menjamu Arsenal dan bertandang ke Birmingham, sementara satu kekalahan diderita dengan skor telak 0-3 atas Manchester City.

Pasukan Roy Hodgson juga bakal terbagi konsentrasinya untuk laga tersebut. Soalnya pada Minggu (20/9/2010) mendatang mereka ditunggu pertandingan yang lebih sengit dan mungkin lebih bergengsi saat bertandang ke Old Trafford menghadapi Manchester United.

Kondisi yang mirip-mirip juga dialami Juventus di Italia. Bianconeri yang sudah mengumpulkan dua titel Liga Champions tengah carut marut di Seri A setelah kalah 0-1 atas Bari di pekan pembuka kompetisi dan bermain imbang 3-3 dengan Sampdoria. Satu poin yang baru dikumpulkan membuat mereka terdepak di posisi 15 klasemen sementara.

Alessandro Del Piero cs bisa berharap banyak memetik kemenangan dari pertandingan ini karena mereka akan bertanding di kandang sendiri saat menghadapi Lech Poznan (Polandia).

Juventus perlu untuk mulai mengumpulkan poin dan bahkan gol sebanyak-banyaknya karena persaingan mereka di Grup A bakal sangat berat. Selain Red Bull Salzburg, tim lain yang menghuni grup tersebut adalah Manchester City.

Sejauh ini City juga belum bisa tampil konsisten di Liga Inggris. Meski sempat menghajar Liverpool 3-0, The Citizens selanjutnya berturut-turut kalah atas Sunderland dan cuma bermain imbang dengan Blackburn Rovers.

Tim unggulan lain untuk menjuarai Liga Europa edisi kedua ini adalah Atletico Madrid. Sang juara bertahan akan menghadapi wakil Yunani Aris Thessaloniki.


'Liverpool Dalam Masa Transisi'





Liverpool - Performa Liverpool di awal musim boleh dibilang belum memuaskan. Namun Roy Hodgson berdalih The Reds tengah dalam masa transisi dan segera akan menemukan bentuk terbaiknya.

Hodgson sebagai pelatih baru Liverpool musim ini punya tugas mengembalikan moral serta performa tim yang terpuruk pasca hasil buruk musim lalu. Di akhir rezim Rafael Benitez itu, 'Si Merah' finis di posisi ketujuh Liga Inggris.

Kini memasuki musim yang baru Liverpool seperti "dilahirkan kembali" sebab kedatangan Hodgson yang orang Inggris itu sedikit banyak mengubah kultur Spanyol yang dibawa Benitez. Jadi wajar jika penampilan mereka bisa dikatakan masih pas-pasan di mana hanya meraih lima poin dari empat laga berlalu di Liga Inggris.

Jika memang ada keluhan dan kritik yang berdatangan ke arah Hodgson soal apakah dia mampu membawa berjaya Liverpool musim ini, pria 63 tahun itu sudah punya jawabannya.

"Kami telah memainkan delapan laga, lima kemenangan, dua seri dan satu kekalahan (di semua kompetisi). Aku pikir itu bukanlah start buruk jika dilihat dari sisi imajinasi mana pun. Ini adalah tim yang baru dan sebuah awal sulit di musim ini dalam hal pemograman," ujar Hodgson kepada Sky Sports.

"Seperti tim lain saat ini kami mendapat poin lebih sedikit dari yang kami inginkan dan tertahan di deretan klub yang memiliki lima poin, di mana 90 persen tim di liga mendapatkannya. Tentu saja kami masih dalam masa transisi di mana selalu sulit walaupun jika memang tidak ada perubahan di dalam klub itu sendiri," tandas eks pelatih Fulham itu.

"Bahkan jika Anda pindah ke klub di mana segalanya berjalan dengan sangat baik dan seluruh pemainnya dalam masanya, pasti bakal ada periode transisi di sana,"

Meski begitu Hodgson yakin perlahan tapi pasti The Anfield Gank akan mencapai peak performance-nya. Jika sudah begitu musim ini diprediksi bisa berjalan mulus bagi Liverpool.

"Itu membutuhkan waktu dan kami sangat tahun itu, namun hal terpenting adalah tetap terus berusaha, tetap mencoba bermain sebaik mungkin dan mudah-mudahan jadi tim yang lebih baik di musim berjalan ini," demikian dia.

0 komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Kawan. Terima Kasih Atas kunjungannya Apalagi Sempat Untuk Memberikan Komentar Pada Blog Ini. Jangan Lupa Mampir Kesini Lagi Ya..Wassalamualikum :)