Hodgson: Protes Bentuk Cinta Liverpudlian

Posted by I'm a Liverpudlian On Senin, 27 September 2010 0 komentar


Pelatih Liverpool, Roy Hodgson, menolak mengkritik aksi protes suporter terhadap pemilik klub, Tom Hicks dan George Gillet karena menilai itu dilakukan karena mereka peduli kepada Liverpool.

"Saya tak berpikir ada orang di klub ini menginginkan selain solusi dari masalah kepemilikan. Pendukung ingin melihat klub maju dan bukannya macet," ungkap Hodgson.

"Para pendukung di sini sangat mencintai dan peduli kepada klub sepak bola ini. Anda tak bisa mengkritik mereka karena menunjukkan ketidaksenangan terhadap situasi ini," tambahnya.

Hal itu berkaitan dengan pertandingan Premier League antara Liverpool dan Sunderland, di Anfield, Sabtu (24/9/2010). Menurut pemberitaan di Inggris, sekitar 100.000 suporter tidak segera meninggalkan stadion usai laga untuk berdemonstrasi mendesak Hicks-Gillet hengkang dari Anfield.

Mereka menilai, Hicks dan Gillet paling bertanggung jawab atas nasib Liverpool finis di posisi ketujuh Premier League 2009-2010 dan belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan sampai sekarang.

Hingga pekan keenam Premier League musim ini, Liverpool baru mengoleksi enam poin dengan selisih gol minus tiga. Mereka duduk di posisi ke-16 dan berselisih lima angka dari Manchester City di tempat keempat.

Sejumlah kalangan menilai, penampilan Liverpool di lapangan terpengaruh ketidakjelasan manajemen, yang terlibat utang dan, sesuai pemberitaan di Inggris, terancam diambil alih oleh kreditor mereka, Royal Bank of Scotland (RBS), bila tak melunasi utang sampai 6 Oktober mendatang.

Liverpool kini berstatus dijual dan menurut Direktur Eksekutif Christian Purslow, sudah ada sejumlah pemilik modal menjajaki potensi bisnis Liverpool, secara hukum dan ekonomi.

Meski begitu, menurut media-media Inggris, Hicks dan Gillet belum berhenti berusaha mempertahankan kekuasaannya. Dikatakan, keduanya mencari pinjaman untuk melunasi utang kepada RBS dan dengan begitu punya waktu mencari pembeli yang mau membayar tinggi sesuai permintaan mereka.

Hal tersebut dinilai sejumlah kalangan cuma akan memperpanjang ketidakjelasan Liverpool, baik dari segi manajemen maupun penampilan di lapangan.

Sekadar catatan, menurut media-media Inggris, Steven Gerrard dan Jamie Carragher bertepuk tangan tanda menghargai sikap suporter bertahan di Anfield setelah laga selesai.

0 komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Kawan. Terima Kasih Atas kunjungannya Apalagi Sempat Untuk Memberikan Komentar Pada Blog Ini. Jangan Lupa Mampir Kesini Lagi Ya..Wassalamualikum :)