Hodgson membuat keputusan mengejutkan dengan meninggalkan Gerrard untuk melawat ke Utrecht, Jumat (1/10/2010) dinihari WIB. Padahal performa pemain internasional ini sedang bagus-bagusnya.
Stevie G bukan hanya menjadi roh permainan The Reds. Tapi ia juga rajin mencetak gol. Sejauh ini, pesepakbola Inggris itu telah menyumbangkan tiga dari empat gol terakhir Liverpool.
Tidak sedikit yang bertanya-tanya soal keputusan Hodgson ini. Apakah si skipper kembali mengalami cedera punggung yang pernah membekapnya beberapa waktu lalu? Jawabannya adalah tidak.
Hodgson menjelaskan maksudnya dengan menepikan Gerrard adalah supaya si pemain bisa beristirahat. Ia menilai anak didiknya itu berpotensi mengalami cedera jika kelelahan.
"Kami memutuskan untuk mengistirahatkannya karena jka dia bermain seminggu tiga kali maka kami khawatir kami akan kehilangan dia dalam waktu yang lama. Beruntung kami masih punya banyak opsi di lini tengah," papar Hodgson di situs resmi klub.
"Gerarrd adalah satu-satunya pemain dari skuad utama kami yang kami pertimbangkan apakah akan dimainkan atau tidak di laga ini. Dan itu berkaitan dengan masalah punggung yang pernah dideritanya."
Dari lini pertahanan, Liverpool juga tidak menyertakan Daniel Agger yang akan menjalai MRI scan terkait masalah di kunci pahanya. Namun karena Hodgson belum menerima hasil tes, bek Denmark tersebut juga tidak disertakan.
Pelatih Olympique Marseille Didier Deschamps di sesi konferensi pers di Stamford Bridge, London, 27 September 2010 jelang laga penyisihan Grup F Liga Champions lawan Chelsea.
London: Dalam konferensi persnya di Stamford Bridge, London, menjelang laga matchday kedua babak penyisihan Grup F Liga Champions menghadapi tuan rumah Chelsea, Selasa (28/9) malam nanti atau Rabu (29/9) dinihari WIB, pelatih Olympique Marseille Didier Deschamps mengakui jika sebelum kompetisi reguler di musim ini bergulir ia mendapat tawaran untuk menjadi manajer Liverpool.
Menindaklanjuti rekor buruk The Reds dalam kurun waktu 22 tahun terakhir plus tersingkir secara menyakitkan di penyisihan grup Liga Champions musim lalu, manajemen Liverpool memutuskan memecat manajer asal Spanyol yang telah bertugas di Anfield Stadium sejak Juli 2004, Rafael Benitez.
Kini, Liverpool ditangani mantan pelatih Fulham, Roy Hodgson. Namun, sebelum memutuskan memilih Hodgson, ternyata The Reds sempat mendekati Deschamps yang notabene mantan punggawa Chelsea di musim 1999-2000.
“Saya sangat bangga klub sekaliber Liverpool menunjukkan ketertarikannya kepada saya di musim panas lalu. Tapi, jujur saya katakan, waktunya saat itu tidak tepat. Saya baru saja memulai latihan pramusim bersama Marseille,” ujar Deschamps yang ditunjuk OM menjadi pelatih baru pada 5 Mei 2009.
Dalam bahasa Deschamps, pertemuan antara dirinya dengan manajemen Liverpool berlangsung dalam waktu yang cukup lama sebelum akhirnya ia memutuskan bertahan di Stade Velodrome. “Saya pikir para fans dan ofisial klub (Marseille) pastinya tidak akan senang jika dalam dua hari saya hengkang dan bergabung dengan klub baru,” tegas Deschamps yang menandatangani perpanjangan kontrak selama dua tahun atau sampai Juni 2012 pada 29 Juni lalu.
Liverpool -menjalani start buruk di Liga Primer dan hingga kini masih berada di papan bawah. Kiper Pepe Reina menilai bahwa ini disebabkan disebabkan oleh jadwal yang berat.
Si Merah saat ini tercecer di peringkat 16 klasemen sementara. Dari enam laga, anak buah Roy Hodgson baru sekali menang, tiga kali seri dan dua kali kalah.
"Enam poin dari enam laga bukanlah sesuatu yang kami inginkan," tukas Reina seperti dikutip dari situs resmi klub.
Dengan pencapaian sejauh ini bukan tidak mungkin kritik serta keraguan bakal mendatangi klub yang bermarkas di Stadion Anfield tersebut.
Terhadap kritik yang datang, Reina juga berharap agar para pengkritik itu juga melihat jadwal yang harus dilakoni oleh The Reds.
"Ini merupakan start yang sulit bagi kami. Menjamu Arsenal, selanjutnya menghadapi Manchester City, Manchester United, dan Birmingham di kandang mereka, laga itu tidak akan pernah mudah," lugas kiper berkebangsaan Spanyol tersebut.
"Tidak banyak tim yang berhasil menang ketika tandang ke City of Manchester, Old Trafford, atau St. Andrew's. Tiga tim itu memiliki rekor kandang yang sangat bagus," tukas mantan kiper Villarreal itu
Lebih lanjut Reina berharap agar para semua bersabar karena musim ini Liverpool saat ini bisa dibilang baru, terkait dengan banyaknya pemain anyar yang masuk serta bertugasnya manajer baru.
"Semua itu tidak bisa berlangsung dalam semalam saja. Masing-masing dari kami harus menyesuaikan diri bekerja dengan cara yang baru. Ketika hari demi hari terlewati, kami mulai terbiasa dan paham apa yang diinginkan manajer. Semua begitu dan kita harus sabar," tukas pria 28 tahun itu.
Lantas berapa lama Liverpudlian harus bersabar Pepe? "Ketika banyak perubahan dalam tim dan juga adanya manajer baru, segalanya tidak langsung bisa terjadi secara instan. Mungkin butuh waktu selama tiga hingga enam bulan sebelum Anda melihat hasilnya," kata kiper yang juga pernah berseragam Barcelona itu.
"Sudah jelas bila semakin cepat kita beradaptasi dan berkembang sebagai tim, itu akan lebih baik," pungkas dia.
Liverpool - Musim ini ada dua "anak kembar" yang menjadi pilar pertahanan Liverpool. Mereka bukan saudara sedarah, namun begitu mirip. Bahkan kekasih salah satu dari mereka sulit membedakannya.
"Si kembar" itu adalah Martin Skrtel dan Paul Konchesky. Nama terakhir bergabung dengan pasukan Anfield pada musim panas tahun ini.
Penampilan keduanya sekilas mirip. Berkepala botak dan bertubuh tinggi. Namun bila disuruh berdampingan, Skrtel lebih tinggi dibandingkan Konchesky. Bek Slovakia bertinggi 191 cm, sementara bek kiri Inggris tingginya 178 cm.
"Saya pikir banyak orang akan bingung ketika kami berdua bermain bersama, sebab kami cukup persis. Bahkan pacar saya mengatakan dia masih sering tertukar ketika melihat kami tampil bersama di televisi," tukas Skrtel seperti dikutip dari situs resmi klub.
Dikutip dari Soccernet, kedua "anak kembar" ini sejauh ini bermain bersama dalam tiga pertandingan yakni melawan Birmingham, Manchester United dan Sunderland.
Skrtel punya harapan agar dirinya bersama Konchesky, dan pemain baru Liverpool yang lain plus sang manajer anyar segera saling beradaptasi agar tim mampu meraih hasil positif guna mengembalikan "Si Merah" ke jalurnya.
"Banyak hal yang berubah di Liverpool. Manajer baru, pemain baru, staf medis baru, dan orang-orang baru di posisi lainnya. Memang situasinya akan sulit ketika banyak terjadi perubahan," ujar Skrtel.
"Orang berharap hasil instan tapi kami tidak bekerja dengan cara seperti itu. Kami semua butuh waktu--manajer dan juga pemain baru--untuk bekerja bersama," pungkas pemain kelahiran 15 Desember 1984 itu.
Formasi itu diyakini bisa menghadirkan ketajaman di barisan depan Liverpool.
Manajer Liverpool Roy Hodgson mengkonfirmasikan Fernando Torres akan menjadi starter saat menghadapi FC Utrecht dalam pertandingan Liga Europa.
Hodgson merasa senang dengan performa Torres ketika melawan Sunderland. Karena itu, ia meyakini Torres akan kembali menemukan ketajamannya bila disanding dengan dua pemain lainnya, Raul Meireles dan Dirk Kuyt.
Hodgson mengaku merasa tertantang dengan hasil yang didapat Liverpool pada musim ini, kendati The Reds hanya membukukan enam poin dari enam pertandingan Liga Primer Inggris.
“Dalam benak saya ingin memainkan Torres, Raul Meireles, dan Dirk Kuyt,” ujar Hodgson kepada laman resmi klub.
“Mereka sudah menyatu dengan baik. Saya melihat Torres jauh, jauh berbeda dibandingkan di beberapa laga sebelumnya. Banyak orang ingin melihat dia kembali memperlihatkan ketajamannya setelah Piala Dunia 2010 lalu. Dia sedang tidak beruntung tak mencetak gol dalam rentang waktu satu bulan.”
“Ini merupakan kedua kalinya Meireles menjadi starter, dan kesekiankalinya bagi Joe Cole.”
“Ada beberapa momen yang memberikan saya kepuasan. Tapi saya sadar ini merupakan pekerjaan besar, dan saya tidak hanya bisa mengayunkan tongkat sihir, dan tiba-tiba Liverpool mendominasi Liga Primer lagi. Ada beberapa faktor yang harus dibenahi.”
Hodgson merasa senang dengan performa Torres ketika melawan Sunderland. Karena itu, ia meyakini Torres akan kembali menemukan ketajamannya bila disanding dengan dua pemain lainnya, Raul Meireles dan Dirk Kuyt.
Hodgson mengaku merasa tertantang dengan hasil yang didapat Liverpool pada musim ini, kendati The Reds hanya membukukan enam poin dari enam pertandingan Liga Primer Inggris.
“Dalam benak saya ingin memainkan Torres, Raul Meireles, dan Dirk Kuyt,” ujar Hodgson kepada laman resmi klub.
“Mereka sudah menyatu dengan baik. Saya melihat Torres jauh, jauh berbeda dibandingkan di beberapa laga sebelumnya. Banyak orang ingin melihat dia kembali memperlihatkan ketajamannya setelah Piala Dunia 2010 lalu. Dia sedang tidak beruntung tak mencetak gol dalam rentang waktu satu bulan.”
“Ini merupakan kedua kalinya Meireles menjadi starter, dan kesekiankalinya bagi Joe Cole.”
“Ada beberapa momen yang memberikan saya kepuasan. Tapi saya sadar ini merupakan pekerjaan besar, dan saya tidak hanya bisa mengayunkan tongkat sihir, dan tiba-tiba Liverpool mendominasi Liga Primer lagi. Ada beberapa faktor yang harus dibenahi.”
Nani ternyata orang di balik kepindahan Meireles ke Anfield.
Gelandang Liverpool Raul Meireles baru-baru ini mengakui kalau kepindahannya dari FC Porto ke Anfield pada musim panas ini karena pengaruh rekannya di timnas Portugal yang kini membela Manchester United, Nani.
Menurut Meireles, dirinya sempat ragu untuk memilih The Reds sebagai klub barunya. Setelah mendapat masukan dari Nani, ia akhirnya memantapkan langkah.
"Nani mengatakan saya sebaiknya bermain di Liga Primer karena cocok dengan gaya permainan saya," ujar Meireles kepada LFC Weekley.
"Ia mencoba meyakinkan kepada saya tentang stadion dan para suporternya. Menurutnya, atmosfir di dalam Anfield sungguh luar biasa. Padahal, ia bermain untuk Manchester United."
"Saya kemudian berpikir sebaiknya saya segera pindah pindah dengan tanpa ganjalan sedikit pun. Saya juga mendapat dukungan dari keluarga. Jika Anda mendapat dukungan keluarga, saya yakin seluruh pekerjaan akan jadi lebih mudah."
Dukungan Gerrard dilakukan sebelum dan sesudah pertandingan melawan Sunderland.
Namun, Gerrard secara terang-terangan memperlihatkan sikapnya itu usai pertandingan melawan Sunderland akhir pekan kemarin. Gerrard memberikan aplaus kepada sekitar 2.000 fans yang melancarkan aksi protes terhadap rejim Amerika Serikat usai pertandingan melawan Sunderland.
Dilansir News of the World, Gerarrd disebut-sebut mempunyai kesamaan visi dengan fans Liverpool yang membenci keberadaan duo Amerika Serikat, dan tergabung dalam kelompok Spirit of Shankly dan Kop Faithful.
Bahkan sebelum laga dimulai, Gerrard sempat masuk ke dalam lapangan untuk memberi tepuk tangan kepada para pengunjuk rasa yang membentang spanduk berisikan tulisan kecaman kepada Hicks dan Gillet.
Liverpool belum menunjukkan tanda-tanda bangkit setelah terpuruk pada musim lalu. Roy Hodgson meminta waktu untuk mengembalikan tim ke jalur yang benar.
The Reds mengusung misi bangkit dari hasil mengecewakan pada akhir musim lalu. Mereka setidaknya harus mampu mengembalikan diri ke jajaran top Premier League dan membidik finis empat besar.
Akan tetapi sampai kini Liverpool masih keteteran. Jamie Carragher dkk masih terpendam di urutan 16, cuma dua strip di atas zona merah klasemen. Dalam enam kali penampilannya The Kop cuma menang sekali, dua kali kalah dan sisanya imbang.
Kekecewaan itu semakin bertambah seiring dengan tersingkirnya Liverpool dari ajang Piala Carling setelah tim divisi tiga, Northampton. Dan kembali meraih hasil tidak maksimal setelah ditahan Sunderland 2-2 pada akhir pekan lalu.
Hodgson menyadari timnya tidak akan mudah mencapai target itu karena banyak hal yang menjadi hambatan, sehingga wajar apabila butuh waktu cukup banyak untuk memulihkan tim.
"Para pemain mencoba untuk tampil dengan beban pengharapan yang besar disini," ujar Hodgson di Sky Sports.
"Hal itu, saat ini adalah problem besar kami. Semuanya serba baru, ada beberapa pemain baru, ketidakjelasan soal kepemilikan klub dan ketika Anda tidak berada di puncak klasemen setelah lima atau enam pekan Anda akan dicap tidak cukup bagus," urai dia soal permasalahan tim.
Seiring dengan belum konsistennya Liverpool, hal yang sama juga terjadi dengan Fernando Torres. Bomber internasional Spanyol itu sejauh ini baru membuat satu gol saja.
"Fernando Torres yang Anda lihat sekarang jauh berbeda dengan Fernando Torres yang Anda saksikan di awal-awal kompetisi. Orang ingin melihat dia di dalam top performa tapi dia butuh waktu, dia butuh bermain," bela Hodgson.
The Reds mengusung misi bangkit dari hasil mengecewakan pada akhir musim lalu. Mereka setidaknya harus mampu mengembalikan diri ke jajaran top Premier League dan membidik finis empat besar.
Akan tetapi sampai kini Liverpool masih keteteran. Jamie Carragher dkk masih terpendam di urutan 16, cuma dua strip di atas zona merah klasemen. Dalam enam kali penampilannya The Kop cuma menang sekali, dua kali kalah dan sisanya imbang.
Kekecewaan itu semakin bertambah seiring dengan tersingkirnya Liverpool dari ajang Piala Carling setelah tim divisi tiga, Northampton. Dan kembali meraih hasil tidak maksimal setelah ditahan Sunderland 2-2 pada akhir pekan lalu.
Hodgson menyadari timnya tidak akan mudah mencapai target itu karena banyak hal yang menjadi hambatan, sehingga wajar apabila butuh waktu cukup banyak untuk memulihkan tim.
"Para pemain mencoba untuk tampil dengan beban pengharapan yang besar disini," ujar Hodgson di Sky Sports.
"Hal itu, saat ini adalah problem besar kami. Semuanya serba baru, ada beberapa pemain baru, ketidakjelasan soal kepemilikan klub dan ketika Anda tidak berada di puncak klasemen setelah lima atau enam pekan Anda akan dicap tidak cukup bagus," urai dia soal permasalahan tim.
Seiring dengan belum konsistennya Liverpool, hal yang sama juga terjadi dengan Fernando Torres. Bomber internasional Spanyol itu sejauh ini baru membuat satu gol saja.
"Fernando Torres yang Anda lihat sekarang jauh berbeda dengan Fernando Torres yang Anda saksikan di awal-awal kompetisi. Orang ingin melihat dia di dalam top performa tapi dia butuh waktu, dia butuh bermain," bela Hodgson.
Kapten Liverpool, Steven Gerrard, menegaskan target utama timnya untuk musim ini hanya masuk empat besar Premier League. Menurut Gerrarrd, "The Reds" harus realistis dengan kekuatan mereka dan masuk empat besar sudah cukup bagus.
Di bawah asuhan Roy Hodgson, "The Kop" terseok-seok. Dari lima pertandingan, Gerarrd dan kawan-kawan baru sekali menang. Akibatnya, Liverpool terbenam di posisi ke-16 dan tertinggal 10 poin dari Chelsea di puncak klasemen.
Hal yang sama juga terjadi musim lalu. Liverpool harus susah payah hanya untuk finis di posisi ketujuh. Gerrard percaya, jika "The Anfield Gang" mampu finis pada posisi empat besar, maka prestasi itu sudah cukup baik jika mengingat pencapaian mereka pada musim lalu.
"Target realistisnya adalah mengusahakan untuk kembali ke empat besar. Memenangi liga tentu saja menjadi keinginan kami karena itu masih mungkin dan apa pun masih bisa terjadi," kata Gerrard kepada Daily Mail.
"Tapi, secara realistis, fokus kami adalah finis di posisi empat besar. Jika kami finis di posisi pertama, kedua, ketiga, itu sangat fantastis dan hebat. Kami juga tidak akan menyerah untuk mencapainya dan kami akan berjuang hingga akhir," lanjutnya.
"Tapi, pada awal musim, Anda memiliki target. Dari sudut pandang yang realistis setelah finis ketujuh musim lalu, target kami adalah kembali ke posisi empat besar," tuntas Gerrard.
"Saya tak berpikir ada orang di klub ini menginginkan selain solusi dari masalah kepemilikan. Pendukung ingin melihat klub maju dan bukannya macet," ungkap Hodgson.
"Para pendukung di sini sangat mencintai dan peduli kepada klub sepak bola ini. Anda tak bisa mengkritik mereka karena menunjukkan ketidaksenangan terhadap situasi ini," tambahnya.
Hal itu berkaitan dengan pertandingan Premier League antara Liverpool dan Sunderland, di Anfield, Sabtu (24/9/2010). Menurut pemberitaan di Inggris, sekitar 100.000 suporter tidak segera meninggalkan stadion usai laga untuk berdemonstrasi mendesak Hicks-Gillet hengkang dari Anfield.
Mereka menilai, Hicks dan Gillet paling bertanggung jawab atas nasib Liverpool finis di posisi ketujuh Premier League 2009-2010 dan belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan sampai sekarang.
Hingga pekan keenam Premier League musim ini, Liverpool baru mengoleksi enam poin dengan selisih gol minus tiga. Mereka duduk di posisi ke-16 dan berselisih lima angka dari Manchester City di tempat keempat.
Sejumlah kalangan menilai, penampilan Liverpool di lapangan terpengaruh ketidakjelasan manajemen, yang terlibat utang dan, sesuai pemberitaan di Inggris, terancam diambil alih oleh kreditor mereka, Royal Bank of Scotland (RBS), bila tak melunasi utang sampai 6 Oktober mendatang.
Liverpool kini berstatus dijual dan menurut Direktur Eksekutif Christian Purslow, sudah ada sejumlah pemilik modal menjajaki potensi bisnis Liverpool, secara hukum dan ekonomi.
Meski begitu, menurut media-media Inggris, Hicks dan Gillet belum berhenti berusaha mempertahankan kekuasaannya. Dikatakan, keduanya mencari pinjaman untuk melunasi utang kepada RBS dan dengan begitu punya waktu mencari pembeli yang mau membayar tinggi sesuai permintaan mereka.
Hal tersebut dinilai sejumlah kalangan cuma akan memperpanjang ketidakjelasan Liverpool, baik dari segi manajemen maupun penampilan di lapangan.
Sekadar catatan, menurut media-media Inggris, Steven Gerrard dan Jamie Carragher bertepuk tangan tanda menghargai sikap suporter bertahan di Anfield setelah laga selesai.
Hingga kini Fernando Torres masih belum tampil dalam bentuk terbaiknya dan baru mencetak satu gol. Akan tetapi Dirk Kuyt tidak khawatir dan yakin bahwa rekan setimnya itu mampu membuat banyak gol.
Pasca mengalami cedera ada akhir musim lalu, penampilan Torres belum kembali seperti sedia kala. Hal itu terlihat ketika di Piala Dunia, striker Spanyol ini tidak mampu menyumbang sebiji gol pun buat La Furia Roja.
Penampilan ini berlanjut ke Liverpool. Meskipun sang pemain punya andil dalam sejumlah gol The Reds tetapi El Nino baru membuat satu gol dalam enam kali penampilannya.
"Setiap orang mengharapkan gol-gol dari Fernando tapi dia menawarkan lebih banyak dari itu. Menghadapi Sunderland dia punya andil dalam terciptanya dua gol," bela pesepakbola Belanda ini di The Sun.
"Dia sangat penting untuk tim meskipun dia belum membuat gol. Saya yakin gol-gol dari Torres akan segera datang."
Akibat seret gol, Torres belakangan banyak menerima kritikan. Tetapi Kuyt menilai hal tersebut adalah hal yang wajar.
"Ketika Anda menjadi striker terbaik dunia, setiap orang melihat Anda beraksi jadi jika mereka punya kesempatan untuk menyalahkan Anda mereka akan melakukannya," lugas dia.
Liverpool – Nama gelandang Udinese asal Swis, Gokhan Inler, makin melambung. Setelah Inter Milan dan Juventus menyatakan tertarik, kini Liverpool juga ingin merekrutnya.
Laporan di Merseyside mengklaim, pelatih The Reds Roy Hodgson sangan serius mendatangkan pemain 26 tahun tersebut. Meski kondisi keuangan klub penghuni Anfield belum pulih sepenuhnya, Hodgson bersedia menggelontorkan dana sebesar 14 juta euro atau sekitar Rp166,59 miliar.
Ketiadaan Xabi Alonso dan Javier Mascherano membuat lini tengah Liverpool amburadul. Kehadran Christian Poulsen dan Meireles sejauh ini belum berpengaruh banyak pada, Steven Gerrard cs pun terseok-seok di awal musim 2010/11. Terakhir mereka tunduk dari rival abadinya, Manchester United.
Kondisi inilah yang membuat Hodgson ingin mendatangkan Inler secepatnya. Caughtoffside melansir, sebisa mungkin mereka mendapatkan tanda tangan pemain yang sempat masuk timnas Turki U-21 ini, ketika bursa transfer musim dingin dimulai, Januari mendatang.
Inter dan Juve sudah mengincarnya sejak Piala Dunia kemarin. Laporan menyebutkan, dua klub Seri A lain yang menunjukkan ketertarikannya adalah Fiorentina dan Napoli.
Kontrak Inler sendiri baru habis Juni 2013. Sejauh ini Udinese belum mengajukan tawaran perpanjangan kerja sama kerja. Rumor di Italia mengkliam Inler ingin tantangan baru demi meningkatkan karir profesionalnya.
Laporan di Merseyside mengklaim, pelatih The Reds Roy Hodgson sangan serius mendatangkan pemain 26 tahun tersebut. Meski kondisi keuangan klub penghuni Anfield belum pulih sepenuhnya, Hodgson bersedia menggelontorkan dana sebesar 14 juta euro atau sekitar Rp166,59 miliar.
Ketiadaan Xabi Alonso dan Javier Mascherano membuat lini tengah Liverpool amburadul. Kehadran Christian Poulsen dan Meireles sejauh ini belum berpengaruh banyak pada, Steven Gerrard cs pun terseok-seok di awal musim 2010/11. Terakhir mereka tunduk dari rival abadinya, Manchester United.
Kondisi inilah yang membuat Hodgson ingin mendatangkan Inler secepatnya. Caughtoffside melansir, sebisa mungkin mereka mendapatkan tanda tangan pemain yang sempat masuk timnas Turki U-21 ini, ketika bursa transfer musim dingin dimulai, Januari mendatang.
Inter dan Juve sudah mengincarnya sejak Piala Dunia kemarin. Laporan menyebutkan, dua klub Seri A lain yang menunjukkan ketertarikannya adalah Fiorentina dan Napoli.
Kontrak Inler sendiri baru habis Juni 2013. Sejauh ini Udinese belum mengajukan tawaran perpanjangan kerja sama kerja. Rumor di Italia mengkliam Inler ingin tantangan baru demi meningkatkan karir profesionalnya.
Pelatih Liverpool, Roy Hodgson.
TERKAIT
Direktur Umum Liverpool, Christian Purslow, menegaskan, krisis ekonomi klub tidak akan sampai mengganggu anggaran belanja pemain pelatih Roy Hodgson. Menurutnya, Hodgson, bebas menyimpan dan menggunakan hasil penjualan pemain, yang dilakukannya pada bursa transfer silam.
Liverpool mengalami krisis ekonomi akibat beban utang sebesar 237 juta poundsterling plus denda kepada Royal Bank of Scotland (RBS). Situasi itu membuat Liverpool kesulitan mengalokasikan dana transfer pemain.
Pelatih Roy Hodgson, yang menggantikan Rafael Benitez, akhir musim lalu, mengakali situasi itu dengan merombak tim. Pemain bernilai tinggi tetapi tak masuk rencananya, ia jual. Selain itu, ia juga berusaha membeli pemain berkualitas tetapi murah.
Menurut pemberitaan di Inggris, nilai penjualan pemain Liverpool lebih tinggi dan jumlah yang mereka keluarkan untuk membeli pemain. Sejumlah kalangan khawatir, Liverpool akan menggunakan keuntungan jual-beli pemain untuk kebutuhan operasional mereka.
"Setiap penny yang kami hasilkan dari penjualan pemain akan digunakan untuk membeli pemain. Saya tak akan menggunakannya untuk tujuan selain itu dan saya tak akan menjual pemain untuk membayar bank," ungkap Purslow.
"Selama saya di sini, kami tak pernah dan tak akan pernah melakukan itu. Bila Roy memprioritaskan pembelian penyerang baru, maka ia akan mulai bekerja melakukan itu pada Januari dengan dukungn penuh dari klub dan dengan setiap penny yang kami miliki," tambahnya.
LONDON, Pemilik klub sepak bola Liverpool, Tom Hicks, kembali melontarkan penawaran penjualan klub guna mempertahankan keberadaan klub Liga Primer ini. Ia ingin menyelamatkan kondisi keuangan klub dengan cara mengontrolnya bersama-sama investor lain yang ingin membeli.
Hicks bersama pemilik Liverpool lain, George Gillett Jr, telah menawarkan Liverpool pada April 2010. Namun, keduanya mengatakan masih kekurangan pemasok dana untuk membawa Liverpool menjadi lebih baik. Hal ini juga terkait dengan utang klub sebesar 237 juta poundsterling atau sekitar Rp 3,3 triliun.
Kurangnya penawaran resmi pada klub yang pernah juara Inggris 18 kali ini membuat dua pemilik asal Texas ini membikin kesepakatan-kesepakatan sendiri soal pembiayaan klub. Demikian dikatakan seseorang yang paham situasi ini pada kantor berita AP, Minggu (19/9). Sumber ini enggan disebut namanya karena situasinya sangat sensitif.
Sebelumnya, Manajer Liverpool Roy Hodgson mengatakan, ia berusaha berpikir positif soal posisinya, juga bagaimana klub ini memperbarui diri terkait masa depan finansial yang belum menentu ini. ”Kami masih dalam masa transisi. Saya tidak sepatutnya melihat hal ini sebagai sesuatu yang negatif. Semua akan berbuat yang terbaik untuk klub,” kata Hodgson seusai kekalahan Liverpool atas Manchester United pekan lalu.
GSO Capital Partners, anak perusahaan Blackstone, pernah menawari Hicks paket pendanaan selama dua tahun senilai sekitar 280 juta poundsterling. Ini untuk membayar utang klub pada Royal Bank di Skotlandia yang mendekati jatuh tempo.
Dengan demikian, Blackstone ikut mengawasi klub sebagai bagian dari investasi yang telah dikeluarkan. Sayang, pihak Blackstone tak berada di tempat ketika akan dimintai komentar soal ini. Menurut informasi, Blackstone akan menyuntik dana pada Hicks hingga tahun 2012. Liverpool selanjutnya akan dijual guna mencari investor lagi yang akan menutupi perhitungan dana sekitar 600 juta pound. Dengan investor baru, diharapkan akan ada pemasukan signifikan mencapai 218,9 juta poundsterling, senilai uang yang dibayarkan Hicks dan Gillett Jr untuk klub ini pada 2007. Namun, Hicks berharap, penyokong dana akan mengizinkannya mengontrol penuh klub, membayar utang dengan nilai signifikan, serta membayar gaji para pemain. Selain itu, akan ada penjualan saham 50 persen milik Gillett, tetapi dia ingin tetap berada di Liverpool. Selama ini, Gillett digambarkan ”tidak berperan aktif” dalam menangani klub.
Utang Liverpool ini bukan sesuatu yang rahasia lagi. Mulanya, Hicks berupaya untuk membayar utang itu sendiri, tetapi ditolak oleh dewan Liverpool. Dewan meminta bank Barclays Capital melanjutkan usaha untuk mencari seorang pembeli.
Gillett dan Hicks kalah suara dengan Direktur pelaksana Christian Purslow, Direktur Keuangan Philip Nash, dan Direktur Komersial Ian Ayre yang ada di dewan. Banyak investor datang menawarkan solusi, namun pemilik masih ingin mencari pembeli yang tepat.
Tawaran 500 juta poundsterling (Rp 6,9 triliun) dari Dubai International Capital pada 2008 ditolak. Waktu itu, Hicks berusaha menjual 50 persen saham Gillett.
Direktur Umum Liverpool, Christian Purslow.
TERKAIT
LIVERPOOL sedang menjajaki sejumlah calon investor baru. Menurut Direktur Umum Liverpool, Christian Purslow, para investor itu sedang menjajaki bisnis dari segi hukum dan finansial.
"Ada sejumlah kecil kelompok peminat yang bekerja secara serius dan privat memelajari detail bisnis ini dari segi hukum dan finansial," kata Purslow.
"Harapan saya adalah proses tersebut akan diikuti pengajuan proposal pembelian klub ini yang menarik minat pada direktur dan bagus untuk klub ini,"
"Apakah saya tahu apakah salah satu dari kelompok ini untuk mencapai garis akhir? Tidak. Apakah saya bisa membuat salah satu dari mereka menuliskan cek? Tidak,"
"Aspek terpenting dari kemungkinan penjualan ini adalah memastikan klub ini akan dijual dengan harga yang sesuai. Satu-satunya yang lebih buruk dari batalnya pembelian adalah menjual klub dengan harga dan kepada pihak yang salah,"
"Saya tak akan membuat kesalahan memutuskan transaksi yang akan membuat klub berada dalam situasi lebih buruk. Saya tahu pertanyaan yang akan ditanyakan," terangnya.
Liverpool membutuhkan investor baru akibat berutang kepada Royal Bank of Scotland (RBS). Nilai itu berjumlah 237 juta poundsterling ditambah denda.
Menurut pemberitaan di Inggris, bila Liverpool tak bisa membayar utang sampai 6 Oktober mendatang, RBS akan mengambil alih Liverpool dari pemiliknya, Tom Hicks dan George Gillet.
50 Fernando Torres
49 Rob Jones
48 Peter Thompson
47 Jackie Balmer
46 Sami Hyypia
45 Matt Busby
44 Peter Beardsley
43 Elisha Scott
42 Jerzy Dudek
41 Bob Paisley
40 David Fairclough
39 Ray Clemence
38 Jan Molby
37 Phil Neal
36 Tommy Lawrence
35 Albert Stubbins
34 Chris Lawler
33 Steve McMahon
32 Steve Nicol
31 Sammy Lee
30 Gerry Byrne
29 Ronnie Whelan
28 John Toshack
27 John Aldridge
26 Dietmar Hamann
25 Steve Heighway
24 Mark Lawrenson
23 Joey Jones
22 Ray Kennedy
20 Ian Callaghan
19 Michael Owen
18 Jimmy Case
17 Emlyn Hughes
16 Phil Thompson
15 Alan Kennedy
14 Robbie Fowler
13 Ron Yeats
12 Ian St John
11 Ian Rush
10 Roger Hunt
9 Jamie Carragher
8 Billy Liddell
7 Alan Hansen
6 Kevin Keegan
5 Tommy Smith
4 Graeme Souness
3 John Barnes
2 Steven Gerrard
1 Kenny Dalglish
READ MORE
49 Rob Jones
48 Peter Thompson
47 Jackie Balmer
46 Sami Hyypia
45 Matt Busby
44 Peter Beardsley
43 Elisha Scott
42 Jerzy Dudek
41 Bob Paisley
40 David Fairclough
39 Ray Clemence
38 Jan Molby
37 Phil Neal
36 Tommy Lawrence
35 Albert Stubbins
34 Chris Lawler
33 Steve McMahon
32 Steve Nicol
31 Sammy Lee
30 Gerry Byrne
29 Ronnie Whelan
28 John Toshack
27 John Aldridge
26 Dietmar Hamann
25 Steve Heighway
24 Mark Lawrenson
23 Joey Jones
22 Ray Kennedy
20 Ian Callaghan
19 Michael Owen
18 Jimmy Case
17 Emlyn Hughes
16 Phil Thompson
15 Alan Kennedy
14 Robbie Fowler
13 Ron Yeats
12 Ian St John
11 Ian Rush
10 Roger Hunt
9 Jamie Carragher
8 Billy Liddell
7 Alan Hansen
6 Kevin Keegan
5 Tommy Smith
4 Graeme Souness
3 John Barnes
2 Steven Gerrard
1 Kenny Dalglish
Klub Terbaik
1. Real Madrid
Legenda: Alfredo Di Stefano, Raul, Ferenc Puskas
Gelar: 31 La Liga, 17 Copa del Rey, 8 Supercopa Spanyol, 9 Champions League, 1 Piala Super Eropa, 2 Europa League dan 3 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, Iker Casillas
2. AC Milan
Legenda: Paolo Maldini, Franco Baresi, Gunnar Nordahl
Gelar: 17 Serie A, 5 Copa Italia, 7 Champions League, 2 Piala Winners, 5 Piala Super Eropa dan 4 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Alessandro Nesta, Alexandre Pato, Andrea Pirlo, Ronaldinho
3. Liverpool
Legenda: Ian Callaghan, Ian Rush, Alan Hansen
Gelar: 18 Premier League, 7 Piala FA, 15 Community Shield, 5 Champions League, 3 Europa League, dan 3 Piala Super Eropa.
Bintang: Fernando Torres, Steven Gerrard
4. Bayern Munich
Legenda: Franz Beckenbauer, Gerd Muller, Karl-Heinz Rummenigge
Gelar: 22 Bundesliga, 15 DFB-Pokal, 4 Piala Super Jerman, 4 Champions League, 1 Europa League, 1 Piala Winners, dan 2 Piala Dunia Antarklub
Bintang: Arjen Robben, Franck Ribery, Ivica Olic
5. Ajax Amsterdam
Legenda: Johan Cruyff, Dennis Bergkamp, Marco Van Basten
Gelar: 29 Eredivisie, 18 Piala Belanda, 7 Johan Cruijff Shield, 4 Champions League, 1 European League, 1 Piala Winners, 2 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Luis Suarez, Maarten Stekelenburg, Siem de Jong
6. Barcelona
Legenda: Migueli, Rivaldo, Cesar Rodriguez
Gelar: 20 La Liga, 25 Copa del Rey, 9 Piala Super Copa Spanyol, 3 Champions League, 4 Piala Winners, 4 Europa League, 3 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Lionel Messi, Xavi, Carles Puyol
7. Inter Milan
Legenda: Giacinto Facchetti, Giuseppe Bergomi, Christian Vieri
Gelar: 18 Serie A, 6 Coppa Italia, 5 Supercoppa Italia, 3 Champions League, 3 Europa League dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Javier Zanetti, Wesley Sneijder, Samuel Eto’o
8. Manchester United
Legenda: Bobby Charlton, George Best, Eric Cantona
Gelar: 18 Premier League, 11 Piala FA, 18 Community Shield, 3 Champions League, 1 Piala Winners, 1 Piala Super Eropa dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Ryan Giggs, Paul Scholes, Wayne Rooney
9. Benfica
Legenda: Eusebio, Rui Costa, Zlatko Zahovic
Gelar: 32 Liga Portugal, 24 Piala Portugal, 4 Piala Super Portugal, 2 Champions League dan Europa League.
Bintang: Nuno Gomes, Luisao, Javier Saviola
10. Juventus
Legenda: Dino Zoff, Michel Platini, Pavel Nedved
Gelar: 27 Serie A, 9 Coppa Italia, 4 Supercoppa Italia, 2 Champions League, 3 Europa League, 1 Piala Winners, 1 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini
READ MORE
1. Real Madrid
Legenda: Alfredo Di Stefano, Raul, Ferenc Puskas
Gelar: 31 La Liga, 17 Copa del Rey, 8 Supercopa Spanyol, 9 Champions League, 1 Piala Super Eropa, 2 Europa League dan 3 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, Iker Casillas
2. AC Milan
Legenda: Paolo Maldini, Franco Baresi, Gunnar Nordahl
Gelar: 17 Serie A, 5 Copa Italia, 7 Champions League, 2 Piala Winners, 5 Piala Super Eropa dan 4 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Alessandro Nesta, Alexandre Pato, Andrea Pirlo, Ronaldinho
3. Liverpool
Legenda: Ian Callaghan, Ian Rush, Alan Hansen
Gelar: 18 Premier League, 7 Piala FA, 15 Community Shield, 5 Champions League, 3 Europa League, dan 3 Piala Super Eropa.
Bintang: Fernando Torres, Steven Gerrard
4. Bayern Munich
Legenda: Franz Beckenbauer, Gerd Muller, Karl-Heinz Rummenigge
Gelar: 22 Bundesliga, 15 DFB-Pokal, 4 Piala Super Jerman, 4 Champions League, 1 Europa League, 1 Piala Winners, dan 2 Piala Dunia Antarklub
Bintang: Arjen Robben, Franck Ribery, Ivica Olic
5. Ajax Amsterdam
Legenda: Johan Cruyff, Dennis Bergkamp, Marco Van Basten
Gelar: 29 Eredivisie, 18 Piala Belanda, 7 Johan Cruijff Shield, 4 Champions League, 1 European League, 1 Piala Winners, 2 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Luis Suarez, Maarten Stekelenburg, Siem de Jong
6. Barcelona
Legenda: Migueli, Rivaldo, Cesar Rodriguez
Gelar: 20 La Liga, 25 Copa del Rey, 9 Piala Super Copa Spanyol, 3 Champions League, 4 Piala Winners, 4 Europa League, 3 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Lionel Messi, Xavi, Carles Puyol
7. Inter Milan
Legenda: Giacinto Facchetti, Giuseppe Bergomi, Christian Vieri
Gelar: 18 Serie A, 6 Coppa Italia, 5 Supercoppa Italia, 3 Champions League, 3 Europa League dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Javier Zanetti, Wesley Sneijder, Samuel Eto’o
8. Manchester United
Legenda: Bobby Charlton, George Best, Eric Cantona
Gelar: 18 Premier League, 11 Piala FA, 18 Community Shield, 3 Champions League, 1 Piala Winners, 1 Piala Super Eropa dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Ryan Giggs, Paul Scholes, Wayne Rooney
9. Benfica
Legenda: Eusebio, Rui Costa, Zlatko Zahovic
Gelar: 32 Liga Portugal, 24 Piala Portugal, 4 Piala Super Portugal, 2 Champions League dan Europa League.
Bintang: Nuno Gomes, Luisao, Javier Saviola
10. Juventus
Legenda: Dino Zoff, Michel Platini, Pavel Nedved
Gelar: 27 Serie A, 9 Coppa Italia, 4 Supercoppa Italia, 2 Champions League, 3 Europa League, 1 Piala Winners, 1 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini
Incar Posisi Pelatih, Dalglish Ditolak Liverpool
Liverpool - Saat Rafael Benitez meninggalkan Liverpool, Kenny Dalglish sesungguhnya serius membidik posisi tersebut. Kalau kemudian Roy Hodgson yang kini terpilih, itu karena manajemen The Reds menolak lamaran yang diajukan Dalglish.
Demikian terungkap dalam autobiografi legenda Liverpool tersebut yang berjudul "Dalglish in his own words" sebagaimana dikutip oleh SkySports.
"Saat sudah dipastikan kalau Rafa sudah pergi, Christian Purslow (direktur pelaksana klub) meminta saya untuk terlibat dalam proses pencarian manajer baru. Saya harus membiarkan mereka (manajemen) tahu pandangan saya yang sesungguhnya. Saya menginginkan pekerjaan itu. Saya tak ingin melewatkan kesempatan tersebut," tulis Dalglish.
Dalglish sudah sejak tahun lalu duduk di manajemen The Reds, setelah dia menerima tawaran untuk menduduki posisi duta klub dan ikut mengurusi akademi Liverpool. Sayang keinginan dia untuk kembali menjabat manajer di klub yang bermarkas di Anfield itu dimentahkan pihak manajemen.
"Suatu hari, saya berada dalam sebuah pertemuan dengan Christian (Purslow) dan Presiden Klub, Martin Broughton, dan saya secara resmi mengajukan nama saya (sebagai manajer). 'Kami tak menginginkan dirimu, Kenny,' begitu balasan yang disampaikan Christian dan sang presiden."
"Tak mengapa. Itu hak preogratif mereka. Mereka bilang kalau mereka punya rencana yang berbeda buat saya, sebuah posisi dengan usia (pengabdian) yang lebih panjang."
Dalglish menjadi legenda Liverpool baik sebagai pemain maupun saat duduk di kursi pelatih. Dia menetap di Anfield selama 13 tahun mulai musim 1977/1978 hingga musim 1989/90. Dalam rentang tersebut, pria berpaspor Skotlandia itu juga merangkap jabatan sebagai pemain-pelatih sejak tahun 1985.
Banyak trofi juara dpersembahkan oleh pria yang kini sudah berusia 59 tahun itu buat The Reds. Saat masih menjadi pemain dia total memenangi enam gelar Liga Inggris, satu Piala FA, empat Piala Liga, lima Charity Shield, tiga Piala Champions, satu Piala Super Eropa dan dua kali runner up Piala Interkontinental.
Sementara setelah menjadi pelatih dia mengantar The Kop memenangi dua gelar Liga Inggris, satu Piala FA, satu Piala Liga dan empat Charity Shield. Dalglish merupakan pelatih terakhir Liverpool yang berhasil memberi klub tersebut gelar juara Liga Inggris.
Kehebatan Dalglish sebagai pelatih juga dia buktikan saat membesut Celtic, Blackburn Rovers dan Newcastle United. The Boys dia beri satu gelar Piala Skotlandia, dan satu gelar juara Premier League untuk Blackburn. Sementara bersama The Magpies dia mengantar klub tersebut jadi runner up Premiership dan Piala FA.
Jalan Tak Mudah Liverpool dan Juventus
Jakarta - Meski pernah bertahta di Eropa, jalan yang akan ditempuh Juventus dan Liverpool di Liga Europa tak sepenunya mudah. Hasil di kompetisi domestik menggambarkan bakal beratnya perjuangan mereka.
Liverpool, pemegang lima gelar Liga Champions, terpaksa turun kasta dan berlaga di Liga Europa setelah cuma bisa duduk di posisi tujuh klasemen musim lalu. Ini adalah untuk kali pertama dalam beberapa tahun terakhir The Reds gagal masuk kompetisi antarkub terbaik di 'Benua Biru' itu.
Pahitnya kegagalan tersebut kini mungkin sudah dilupakan punggawa 'Si Merah'. Toh Roy Hodgson dan Steven Gerrard sempat berucap kalau mereka tak kehilangan semangat untuk memberi Liverpudlian titel juara meski di kompetisi kelas dua tersebut.
Namun perjuangan klub Merseyside itu saat menjalani laga perdananya dengan menghadapi Steaua Bucuresti, Jumat (18/9/2010) dinihari nanti pastinya juga tak akan mudah. Soalnya performa The Kop di awal musim ini masih jauh dari memuaskan.
Steven Gerrard cs cuma meraih satu kemenangan, dua hasil imbang dan satu kali kalah dari empat laga perdana di Liga Inggris. Hasil imbang didapat Liverpool saat menjamu Arsenal dan bertandang ke Birmingham, sementara satu kekalahan diderita dengan skor telak 0-3 atas Manchester City.
Pasukan Roy Hodgson juga bakal terbagi konsentrasinya untuk laga tersebut. Soalnya pada Minggu (20/9/2010) mendatang mereka ditunggu pertandingan yang lebih sengit dan mungkin lebih bergengsi saat bertandang ke Old Trafford menghadapi Manchester United.
Kondisi yang mirip-mirip juga dialami Juventus di Italia. Bianconeri yang sudah mengumpulkan dua titel Liga Champions tengah carut marut di Seri A setelah kalah 0-1 atas Bari di pekan pembuka kompetisi dan bermain imbang 3-3 dengan Sampdoria. Satu poin yang baru dikumpulkan membuat mereka terdepak di posisi 15 klasemen sementara.
Alessandro Del Piero cs bisa berharap banyak memetik kemenangan dari pertandingan ini karena mereka akan bertanding di kandang sendiri saat menghadapi Lech Poznan (Polandia).
Juventus perlu untuk mulai mengumpulkan poin dan bahkan gol sebanyak-banyaknya karena persaingan mereka di Grup A bakal sangat berat. Selain Red Bull Salzburg, tim lain yang menghuni grup tersebut adalah Manchester City.
Sejauh ini City juga belum bisa tampil konsisten di Liga Inggris. Meski sempat menghajar Liverpool 3-0, The Citizens selanjutnya berturut-turut kalah atas Sunderland dan cuma bermain imbang dengan Blackburn Rovers.
Tim unggulan lain untuk menjuarai Liga Europa edisi kedua ini adalah Atletico Madrid. Sang juara bertahan akan menghadapi wakil Yunani Aris Thessaloniki.
Liverpool, pemegang lima gelar Liga Champions, terpaksa turun kasta dan berlaga di Liga Europa setelah cuma bisa duduk di posisi tujuh klasemen musim lalu. Ini adalah untuk kali pertama dalam beberapa tahun terakhir The Reds gagal masuk kompetisi antarkub terbaik di 'Benua Biru' itu.
Pahitnya kegagalan tersebut kini mungkin sudah dilupakan punggawa 'Si Merah'. Toh Roy Hodgson dan Steven Gerrard sempat berucap kalau mereka tak kehilangan semangat untuk memberi Liverpudlian titel juara meski di kompetisi kelas dua tersebut.
Namun perjuangan klub Merseyside itu saat menjalani laga perdananya dengan menghadapi Steaua Bucuresti, Jumat (18/9/2010) dinihari nanti pastinya juga tak akan mudah. Soalnya performa The Kop di awal musim ini masih jauh dari memuaskan.
Steven Gerrard cs cuma meraih satu kemenangan, dua hasil imbang dan satu kali kalah dari empat laga perdana di Liga Inggris. Hasil imbang didapat Liverpool saat menjamu Arsenal dan bertandang ke Birmingham, sementara satu kekalahan diderita dengan skor telak 0-3 atas Manchester City.
Pasukan Roy Hodgson juga bakal terbagi konsentrasinya untuk laga tersebut. Soalnya pada Minggu (20/9/2010) mendatang mereka ditunggu pertandingan yang lebih sengit dan mungkin lebih bergengsi saat bertandang ke Old Trafford menghadapi Manchester United.
Kondisi yang mirip-mirip juga dialami Juventus di Italia. Bianconeri yang sudah mengumpulkan dua titel Liga Champions tengah carut marut di Seri A setelah kalah 0-1 atas Bari di pekan pembuka kompetisi dan bermain imbang 3-3 dengan Sampdoria. Satu poin yang baru dikumpulkan membuat mereka terdepak di posisi 15 klasemen sementara.
Alessandro Del Piero cs bisa berharap banyak memetik kemenangan dari pertandingan ini karena mereka akan bertanding di kandang sendiri saat menghadapi Lech Poznan (Polandia).
Juventus perlu untuk mulai mengumpulkan poin dan bahkan gol sebanyak-banyaknya karena persaingan mereka di Grup A bakal sangat berat. Selain Red Bull Salzburg, tim lain yang menghuni grup tersebut adalah Manchester City.
Sejauh ini City juga belum bisa tampil konsisten di Liga Inggris. Meski sempat menghajar Liverpool 3-0, The Citizens selanjutnya berturut-turut kalah atas Sunderland dan cuma bermain imbang dengan Blackburn Rovers.
Tim unggulan lain untuk menjuarai Liga Europa edisi kedua ini adalah Atletico Madrid. Sang juara bertahan akan menghadapi wakil Yunani Aris Thessaloniki.
'Liverpool Dalam Masa Transisi'
Hodgson sebagai pelatih baru Liverpool musim ini punya tugas mengembalikan moral serta performa tim yang terpuruk pasca hasil buruk musim lalu. Di akhir rezim Rafael Benitez itu, 'Si Merah' finis di posisi ketujuh Liga Inggris.
Kini memasuki musim yang baru Liverpool seperti "dilahirkan kembali" sebab kedatangan Hodgson yang orang Inggris itu sedikit banyak mengubah kultur Spanyol yang dibawa Benitez. Jadi wajar jika penampilan mereka bisa dikatakan masih pas-pasan di mana hanya meraih lima poin dari empat laga berlalu di Liga Inggris.
Jika memang ada keluhan dan kritik yang berdatangan ke arah Hodgson soal apakah dia mampu membawa berjaya Liverpool musim ini, pria 63 tahun itu sudah punya jawabannya.
"Kami telah memainkan delapan laga, lima kemenangan, dua seri dan satu kekalahan (di semua kompetisi). Aku pikir itu bukanlah start buruk jika dilihat dari sisi imajinasi mana pun. Ini adalah tim yang baru dan sebuah awal sulit di musim ini dalam hal pemograman," ujar Hodgson kepada Sky Sports.
"Seperti tim lain saat ini kami mendapat poin lebih sedikit dari yang kami inginkan dan tertahan di deretan klub yang memiliki lima poin, di mana 90 persen tim di liga mendapatkannya. Tentu saja kami masih dalam masa transisi di mana selalu sulit walaupun jika memang tidak ada perubahan di dalam klub itu sendiri," tandas eks pelatih Fulham itu.
"Bahkan jika Anda pindah ke klub di mana segalanya berjalan dengan sangat baik dan seluruh pemainnya dalam masanya, pasti bakal ada periode transisi di sana,"
Meski begitu Hodgson yakin perlahan tapi pasti The Anfield Gank akan mencapai peak performance-nya. Jika sudah begitu musim ini diprediksi bisa berjalan mulus bagi Liverpool.
"Itu membutuhkan waktu dan kami sangat tahun itu, namun hal terpenting adalah tetap terus berusaha, tetap mencoba bermain sebaik mungkin dan mudah-mudahan jadi tim yang lebih baik di musim berjalan ini," demikian dia.